PERTANYAAN :
Lihat Selengkapnya
Dalam basmalah suroh Al-fatichah : "Dengan menyebut asma Allah maha pngasih lagi maha penyanyang". Mengapa tidak disebut maha penyayang terlebih dahulu.. lalu maha pengasih ? bukankah apabila seorang hamba telah disayang maka akan dikasihi ?
Lihat Selengkapnya
Dalam basmalah suroh Al-fatichah : "Dengan menyebut asma Allah maha pngasih lagi maha penyanyang". Mengapa tidak disebut maha penyayang terlebih dahulu.. lalu maha pengasih ? bukankah apabila seorang hamba telah disayang maka akan dikasihi ?
JAWABAN :
Yang ane pernah dengar begini : Arrohman diartikan sbgai Maha pengasih di dunia dan akherat., Sedangkan Arrohim Maha penyayangnya Allah khusus di akherat mohon koreksi dan pencerahannya..
Syaivul Ma'ruv
Waquddima arrahmaan 'ala arrohiim liannahu khooshun...walihaadza yaa rohmaanuddun,ya liannahu ya'imu almu'minu wa alkaafiru wa alrohiimu alaakhiroh liannahu yukhoshshsul mu'min.. [ Nihayah azzayn hal 4 ].
Masaji Antoro
والرحمن الرحيم صفتان مشبهتان بنيتا للمبالغة من مصدر رحم والرحمن أبلغ من الرحيم لأن زيادة البناء تدل على زيادة المعنى كما في قطع بالتخفيف وقطع بالتشديد وقدم الله عليهما لأنه اسم ذات وهما اسما صفة وقدم الرحمن على الرحيم لأنه خاص إذ لا يقال لغير الله بخلاف الرحيم والخاص مقدم على العام
Lafadz ARRAHMAAN ARRAHIIM adalah sifat musyabbihat yang bentuknya berfaedah mubalaghoh, lafadz ARRAHMAAN lebih baliigh (sempurna maknanya) ketimbang lafadz ARRAHIIM karena penambahan huruf pada bentuk kalimat (biasanya) menunjukkan pada penambahan makna, seperti pada lafadz قطع (tanpa tasydiid artinya putus) dan lafadz قطع (dengan tasydiid artinya menjadi memutuskan.... membuat terputus-putus ).
Lafadz ‘ALLAH’ didahulukan atas keduanya (arrahmaan dan arrahiim) karena ‘ALLAH’ adalah isim dzat sedang keduanya isim sifat, lafadz ‘ARRAHMAAN’ didahulukan atas lafadz ‘ARRAHIIM’ karena lafadz ARRAHMAAN sifat yang khusus dimiliki oleh Allah karenanya tidak boleh bagi selain Allah disebut ARRAHMAAN berbeda dengan lafadz ARRAHIIM. [ Iqnaa Li as-Syarbiny I/6 ].
Yang ane pernah dengar begini : Arrohman diartikan sbgai Maha pengasih di dunia dan akherat., Sedangkan Arrohim Maha penyayangnya Allah khusus di akherat mohon koreksi dan pencerahannya..
Syaivul Ma'ruv
Waquddima arrahmaan 'ala arrohiim liannahu khooshun...walihaadza yaa rohmaanuddun,ya liannahu ya'imu almu'minu wa alkaafiru wa alrohiimu alaakhiroh liannahu yukhoshshsul mu'min.. [ Nihayah azzayn hal 4 ].
Masaji Antoro
والرحمن الرحيم صفتان مشبهتان بنيتا للمبالغة من مصدر رحم والرحمن أبلغ من الرحيم لأن زيادة البناء تدل على زيادة المعنى كما في قطع بالتخفيف وقطع بالتشديد وقدم الله عليهما لأنه اسم ذات وهما اسما صفة وقدم الرحمن على الرحيم لأنه خاص إذ لا يقال لغير الله بخلاف الرحيم والخاص مقدم على العام
Lafadz ARRAHMAAN ARRAHIIM adalah sifat musyabbihat yang bentuknya berfaedah mubalaghoh, lafadz ARRAHMAAN lebih baliigh (sempurna maknanya) ketimbang lafadz ARRAHIIM karena penambahan huruf pada bentuk kalimat (biasanya) menunjukkan pada penambahan makna, seperti pada lafadz قطع (tanpa tasydiid artinya putus) dan lafadz قطع (dengan tasydiid artinya menjadi memutuskan.... membuat terputus-putus ).
Lafadz ‘ALLAH’ didahulukan atas keduanya (arrahmaan dan arrahiim) karena ‘ALLAH’ adalah isim dzat sedang keduanya isim sifat, lafadz ‘ARRAHMAAN’ didahulukan atas lafadz ‘ARRAHIIM’ karena lafadz ARRAHMAAN sifat yang khusus dimiliki oleh Allah karenanya tidak boleh bagi selain Allah disebut ARRAHMAAN berbeda dengan lafadz ARRAHIIM. [ Iqnaa Li as-Syarbiny I/6 ].
Baca juga: klik=> Ketentuan Memegang Mushaf Tanpa Wudhu Menurut "Maalikiyyah"
No comments:
Post a Comment